skip to Main Content
Pohon Jambu Dan Semut

Pohon Jambu dan Semut

Pohon Jambu dan Semut

Suatu hari, seorang yang akan memanjat pohon jambu untuk memanen buah jambu di pekarangan rumahnya. Ketika dia menaiki pohon tersebut, dia digigit oleh seekor semut yang merasa terganggu dengan kehadiran si pemanjat itu—kita sebutlah demikian. Seketika pemanjat itu langsung meloncat menuruni pohon itu. Dia menggerutu dan bersumpah akan membakar semua semut yang ada di pohon jambunya itu. “Semut pengganggu, mereka hanya sekadar penunggu pohon jambuku ini” Kata Si pemanjat ini. Kemudian dia pergi ke dapur untuk mengambil minyak tanah dan selembar kain untuk membakar sarang semut yang ada di pohon jambunya itu. Seketika semua semut itu mati dan sarangnya rusak parah sehingga semut yang selamat dari pembantaian itu memilih meninggalkan sarangnya yang sekarang. Sementara semut tersangka yang menggigit si pembakar itu—kita sebutlah demikian—masih belum diketahui keberadaannya. Namun, dua giginya masih menyangkut di betis si pemanjat tersebut.

Dari hal di atas, penuli teringat pada satu ceramah dari Alm. K.H. Zaenudin M.Z. dalam satu waktu dia pernah mengisahkan:

“Sekarang kan mulai banyak tuh yang ngomong begini, “Yang mabok gue, yang zina gue, yang judi gue, pake uang gue, kenapa jadi loe yang repot?.” Banyak yang demikian kan sekarang.”

“Tapi maaf-maaf nih, nanti gara-gara kamu maksiat, Allah turunkan Azab berupa gempa misalnya, yang kena bukan yang suka mabok aja, yang kena bukan yang suka judi saja, yang kena bukan hanya yang suka maksiat saja, Kiyai yang Soleh pun kena. Enak kalau gempa bisa ngomong ke Kiyai, Maaf pak Kiyai sebentar lagi mau gempa bisa minggir dulu sedikit. Sopan betul itu gempa ya begitu.” Kelakarnya.

Maka dari itu, kiranya jikalau kita masih belum bisa berbuat baik kepada orang lain dan berguna bagi orang lain, paling tidak jangan menghardik orang lain yang sedang atau sudah melakukan kebaikan. Karena bisa jadi kita akan terbawa baik apabila kita mendukung orang baik itu meskipun kita belum bisa berbuat seperti orang baik itu—kita sebutlah demikian.

Keto Burik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top
HUBUNGI KAMI VIA WHATSAPP