skip to Main Content
Wayang Dan Islam

Wayang dan Islam

Wayang dan Islam

Wayang pernah digunakan sebagai salah satu media untuk menyebarkan islam di Nusantara yang dilakukan olwh para Wali Songo. Namun, sebagian dari kita mungkin belum mengetahuia bagaimana cara Para Wali tersebut menyebarkan ajaran Agama Islam yang dileburkan kedalam seni pertunjukan Wayang salah satunya adalah Wayang Golek.

Asal-Usul Nama Wayang.

Petruk, Semar, Gareng dan Bagong

Dari zaman ini, tercipta beberapa istilah perwayangan yang sebenarnya merupakan serapan atau merujuk pada bahasa Arab seperti: Dalang, berasal dari kata “Dalla” yang berarti menunjukkan. Sunan Kalijaga memilih kata tersebut dengan keinginan nantinya Dalang dapat menunjukkan kebenaran kepada para penonton wayang.

Tokoh Semar, berasal dari kata “Simaar” yang berarti paku. Sunan Kalijaga memilih kata tersebut dengan maksud tokoh Semar ini akan menginspirasi orang agar memiliki karakter iman yang kuat dan kokoh seperti paku.

Tokoh Petruk, berasal dari kata “Fat-ruuk” yang berarti tinggalkan. Sunan Kalijaga memilih kata tersebut dengan maksud tokoh Petruk ini memberitahu kita bahwa seseorang harus meninggalkan apa yang disembah selain Allah semata.

Tokoh Gareng, berasal dari kata “Qariin” yang berarti teman. Sunan Kalijaga memilih kata tersebut dengan maksud, seseorang muslim harus pandai mencari teman untuk diajak menuju jalan kebaikan.

Tokoh Bagong, yang berasal dari kata “Baghaa” yang berarti berontak. Sunan Kalijaga memilih kata tersebut dengan maksud, seseorang muslim harus memberontak ketika melihat kedzaliman di hadapannya.

 

Oleh:

Drs. Muhammad Iqbal Yusron, MM

Ketua DPC HPI Sleman

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top
HUBUNGI KAMI VIA WHATSAPP